
Pada tanggal 9 April, 2025 Presiden Prabowo Subianto melakukan perjalanan diplomasi ke beberapa negara Timur Tengah dan Turki. Dalam Lawatan kali ini, Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania dimana setiap kunjungan tersebut memiliki tujuan strategis untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang pertahanan, ekonomi, dan kemanusiaan.
Kunjungan ke Turki menjadi salah satu sorotan penting, di mana Presiden Prabowo bertemu langsung dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat meningkatkan kolaborasi strategis, termasuk kemungkinan keterlibatan Indonesia dalam pengembangan jet tempur generasi kelima Turki, KAAN, serta pembangunan pabrik drone tempur Baykar di Indonesia.
Kerja sama dalam bidang pertahanan antara Turki dan Indonesia penting terutama dalam pembangunan industri militer. Indonesia dinilai bisa membangun kerja sama di bidang industri militer dengan Turki untuk memperkuat pertahanan dalam negeri. Walau di tengah renggangnya hubungan antara Turki dengan Barat, Presiden Recep Tayyip Erdoğan dinilai kuat bisa membantu mendorong industri militer Indonesia, dan menjadikan Indonesia partner dagang baru bagi Turki.
Kerja sama dalam bidang pertahanan antara Turki dan Indonesia penting terutama dalam pembangunan industri militer. Indonesia dinilai bisa membangun kerja sama di bidang industri militer dengan Turki untuk memperkuat pertahanan dalam negeri. Walau di tengah renggangnya hubungan antara Turki dengan Barat, Presiden Recep Tayyip Erdoğan dinilai kuat bisa membantu mendorong industri militer Indonesia, dan menjadikan Indonesia partner dagang baru bagi Turki.
Dalam kegiatan FGD ini, hadir tiga pembicara pemantik, masing-masing Dr. Nurhayati Assegaf, Dr. Hilmy Bakar Almascaty, dan Dr.Teguh Santosa. Adapun sejumlah ilmuwan dan pemerhati yang memberikan respons dan menajamkan pokok-pokok pikiran adalah Dr. Rizal Darmaputra, Dr. Zarmansyah, Dr. Indra Kusuma Wardhani, Dr. Rahmi Fitrianti, Prof. Iswandi Syahputra, dan Dr. Sudarto, juga Smith Alhadar, Omar Thalib, Dr (Cand.) Turino, Ir. Abdullah Rasyid, Ir. Wahyono, dan Ir. Hanief Adrian.

Selain itu penting juga untuk diperhatikan tindaklanjut atas semua perjanjian yang dilakukan delegasi Indonesia di Turki. Merealisasi kerja sama antara kedua negara perlu dilakukan, tidak hanya kerja sama di bidang industri militer, melainkan dalam kerja sama dalam bidang edukasi, ekonomi, dan juga budaya.
Di Mesir dan Qatar, Presiden Prabowo mendorong penguatan hubungan perdagangan dan diplomasi, serta membahas upaya kemanusiaan untuk Palestina. Di kedua negara ini, ia menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara dan pentingnya segera diwujudkannya gencatan senjata di Gaza.

Puncak lawatan ditutup di Yordania, di mana Presiden Prabowo bertemu dengan Raja Abdullah II. Diskusi berfokus pada peran Indonesia dalam inisiatif kemanusiaan untuk Gaza, termasuk kemungkinan pengiriman bantuan kemanusiaan dan kerja sama diplomatik untuk mendukung perdamaian di kawasan.
Isu Palestina menjadi salah satu pembahasan penting dalam diskusi. Peran Prabowo Subianto untuk menengahi panasnya konflik di Gaza dan Palestina secara keseluruhan dianggap penting. Komitmen yang diberikan oleh Presiden Prabowo untuk terus memberi bantuan kemanusiaan ke Palestina di dalam lawatannya tersebut patut diberi apresiasi, mengingat ini sudah menjadi amanat konstitusi untuk terus mengawal kemerdekaan Palestina.
Kunjungan ini secara keseluruhan mencerminkan upaya aktif Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, untuk menempatkan diri sebagai aktor penting dalam diplomasi regional dan global, sambil memperluas kerjasama strategis yang mendukung pembangunan nasional serta perdamaian internasional.
DalamPerjalanan Prabowo juga tepat pada panasnya hubungan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Perang dagang antara kedua negara tersebut telah menimbulkan bukan hanya kepanikan pasar dunia tapi juga ketidakpastian pertumbuhan ekonomi yang dirasakan di seluruh dunia. Peran Prabowo dan Indonesia untuk menguatkan kembali poros kekuatan ekonomi menengah diluar Blok China dan Eropa juga diperkuat melalui tour de Middle East dengan pertemuan negara-negara D8 seperti Turki dan Mesir.

Peran penting Presiden Prabowo Subianto dalam presidensi D8 Summit (Pertemuan Negara-Negara Ekonomi Menengah yaitu Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki) yang akan diselenggarakan di Indonesia tahun 2026. Lawatan Presiden Prabowo Subianto dinilai bisa membangun dan meningkatkan kerja sama yang kuat sebelum ajang D8 Summit nanti di Indonesia. Perjalanan lawatan Presiden Prabowo Subianto dinilai bentuk kekuatan independen Indonesia di bawah pimpinan Prabowo Subianto untuk bisa secara langsung bernegosiasi dengan para petinggi dan pemimpin negara-negara Timur Tengah dan Turki.
Peran penting Presiden Prabowo Subianto dalam presidensi D8 Summit (Pertemuan Negara-Negara Ekonomi Menengah yaitu Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki) yang akan diselenggarakan di Indonesia tahun 2026. Lawatan Presiden Prabowo Subianto dinilai bisa membangun dan meningkatkan kerja sama yang kuat sebelum ajang D8 Summit nanti di Indonesia. Perjalanan lawatan Presiden Prabowo Subianto dinilai bentuk kekuatan independen Indonesia di bawah pimpinan Prabowo Subianto untuk bisa secara langsung bernegosiasi dengan para petinggi dan pemimpin negara-negara Timur Tengah dan Turki.
Dokumentasi


